Nyanyian Menyiksa
Awalnya semua terasa menyejukkanku
Riang, tawa bahkan gelak mengisi hariku selalu
Tak jarang candamu yang nakalpun menghiasi semuanya
Terasa begitu ramai dan bermakna
Perhatianmu menyelimutiku menghabiskan malam
Bayangmu menari diindahnya mimpi kelam
Senyummu pun tak lekang dari setiap kedipku
Ah … terasa ada yang beradu dan padu
Hati ini bagaikan berirama lagu
Tiada henti selalu bernyanyi indah nan merdu
Nyanyian yang melenakan rasa
Lagu yang menghipnotis kalbu
Kesadaranku terhenyak
Selimut itu menjerat kalbuku menjadi isak
Bayangmu nan indah menyiksa hatiku
Senyumpun terasa hambar menyapaku
Ku sadar aku aku hanya pecundang
Yang tak pantas mendapatkan nyanyian…
Yang hanya ada ketika berada
Yang tak bermakna kala semua ada
Yah akulah pecundang
Yang tak berhak menerima senyum, bayang dan apalagi namanya
Yang selalu seperti onggokan sisa dari ceritamu
Sisa dari cerita yang tak layak dikenang
Terima kasih untukmu
Dariku sang pecundang….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar